Selasa, 18 Oktober 2016

Tuah Keris Kiai Nogo Siluman

https://semarkuncung.blogspot.com
Keris kiai nogo siluman


Tuah dan fungsi keris kiai nogo siluman  Keris adalah seni senjata traditional nusantara yang sudah di kenal dari era jaman kerajaan purwacarita. dan sejarah Indonesia sekarang ini juga tak bisa lepas dari senjata tikam ini. Dan untuk sekarang saya akan membuat sedikit postingan tentang fungsi salah satu keris pusaka berdapur nogo/naga. 


Dan sejarah keris berdapur nogo/naga terkenal di era kerajaan majapahit akhir, atau era raja prabu brawijaya pamungkas dengan keris kiai nogo sosro hasil karya empu supo anom(kinom) cucu dari ki empu supa mandrangi(empu pangeran sedayau), anak dari ki supandriya(empu pangeran sendang). Bahkan keris nogososro ini di angkat sebagai sipat kandel atau wahyu keprabon di kasultanan demak bersama dengan keris kiai sabuk inten. Terkenal lewat cerita silat nogososro sabuk inten karya S.H.Mintardja.

"Banyak jenis dapur keris berbentuk nogo/naga, keris  nogososro, keris nogorojo,keris nogo runting, keris nogo pertolo, keris nogo manten, keris nogo pandito, keris nogo pasung, keris kiai nogo siluman, dan masih banyak lagi keris berdapur nogo yang tentunya dari sekian banyak keris berdapur nogo mempunyai ciri-ciri khusus untuk bisa membedakan dari salah satu jenis ini. "

“  keris jenis ini sangat di buru para pejabat, pebisnis dan bahkan  kolektor. Dan keris jenis nogo sangat pemilih ”.

https://semarkuncung.blogspot.com
keris kiai nogo siluman
Di era kasultanan mataram keris jenis nogo banyak di ciptakan oleh empu empu kerajaan, dan untuk keris berdapur nogo siluman terkenal di punyai oleh pangeran diponegoro era kasultanan ngajugjokarto hadiningrat(Hamengkubuwono ke-II).

Di era perang kemerdekaan seorang pemuda dari banyumas dengan gagah berani memimpin lascar PETA berperang melawan penjajah belanda hingga beliau di angkat menjadi panglima perang dengan pangkat jendral bernama soedirman, kemana pun di manapun yang pasti di lambung beliau terselip sebilah keris “yaitu keris pusaka kiai nogo siluman”.

keris pusaka kiai nogo siluman atau Seluman dalam bahasa sansekerta berarti penglihatan, yaitu bayangan yang dibangkitkan oleh kekuatan magis. Pengertian lainnya adalah maniluman yang artinya bersifat magis,mempesonakan. Maka pengertian naga siluman secara harafiah dapat diartikan sebagai naga yang tidak kelihatan atau naga yang ada dalam alam (gaib dan mistis), namun membangkitkan kekuatan magis yang mempesona dan kharismatik. Dhapur naga siluman tergolong langka, dan pada jaman dahulu banyak dipakai oleh tokoh agama atau orang-orang yang suka mendalami dunia spiritual.

https://semarkuncung.blogspot.com
keris kiai nogo siluman
Kepala naga mengenakan mahkota, sumping serta kalung dan badan naga yang digarap sedikit tersamar yang kemudian menghilang pada luk pertama adalah sebagai himbauan supaya manusia menjalani hidup dengan mengendalikan hawa nafsu berupa kekuasaan, kemewahan atau jabatan. Makna simbolis ini dapat diartikan bahwa sebagai seorang pemimpin tidak boleh sewenang-wenang, karena apa yang ia miliki adalah sampiraning urip (titipan sementara). Mulut naga terbuka cukup lebar (kadang) disumpal butiran emas atau batu mulia ini dipercaya dapat meredam kekuatan negatif atau hawa panas dari tuah keris.

Makna dibaliknya adalah manusia harus mampu mengendalikan kata-katanya. Masyarakat Jawa mengenal ungkapan yang berbunyi ajining diri soko kedaling lati “artinya kehormatan diri seseorang berasal dari ucapan atau kata-katanya.” Apabila dihubungkan dengan sifat-sifat kepemimpinan merupakan sabda yang tidak boleh berubah (sabda pandita ratu tan keno wolak-walek). Dengan demikian kemulian seorang pemimpin adalah kemampuannya untuk menyelaraskan antara perkataan dengan perbuatan.

Tuah dan fungsi keris kiai nogo siluman  ini adalah : Menambah aura membawa Kewibawan dan kedikdayaan, di sukai setiap orang, lawan akan segan dan tunduk atas perkataan anda, kemulyaan pangkat dan derajat, tolak balak, menetralkan energy negative yang mengganggu anda, menjaga ketentraman rumah tangga anda.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar